Sebagai mahluk sosial, manusia dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan hubungan dengan manusia yang lain. Hubungan tersebut terjadi karena manusia saling membutuhkan untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Karena manusia tidak bisa lepas dari manusia lainnya dan tidak bisa melakukan seorang diri. Kecenderungan manusia berhubungan melahirkan komunikasi dengan manusia yang lainnya. Komunikasi terjadi karena saling membutuhkan melalui sebuah interaksi.
Interaksi merupakan hubungan
antarmanusia yang sifat dari hubungan tersebut adalah dinamis artinya hubungan
itu tidak statis, selalu mengalami dinamika.[1] Hubungan
antara manusia satu dan lainnya disebut interaksi. Dari interaksi akan
menghasilkan produk-produk interaksi, yaitu tata pergaulan yang berupa nilai
dan norma yang berupa kebaikan dan keburukan dalam ukuran kelompok tersebut.
Pandangan tentang apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk tersebut
mempengaruhi perilaku sehari-hari.[2]
Interaksi adalah proses
dimana orang-orang berkomunikasi saling memengaruhi dalam pikiran dan tindakan.
Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah lepas
dari hubungan satu dengan yang lain. Ada beberapa pengertian interaksi sosial
yang ada di lingkungan masyarakat, di antaranya; Menurut H. Booner dalam
bukunya, Sosial Psychology, memberikan rumusan interaksi
sosial, bahwa: “interaksi sosial adalah hubungan antara dua individu atau
lebih, dimana kelakuan individu yang satu memengaruhi, mengubah, atau memperbaiki
kelakuan individu lain atau sebaliknya.” Menurut Gillin and Gillin yang
menyatakan bahwa “interaksi sosial adalah hubungan-hubungan antara orang-orang
secara individual. Antarkelompok orang, dan orang perorang dengan kelompok.” [3]
Dengan demikian pada
dasarnya, interaksi ialah hubungan antar inividu, kelompok, dimana dengan
adanya hubungan itu dapat saling mempengaruhi, merubah baik dari yang buruk
menjadi lebih baik atau sebaliknya.
Dalam kamus bahasa
Indonesia, pola artinya adalah “gambar, corak, model, sistem, cara kerja,
bentuk, dan struktur”.[4] Sedangkan
interaksi artinya hal yang saling melakukan aksi, berhubungan,
memengaruhi, dan antar hubungan.[5] Apabila
kata tersebut dikaitkan dengan interaksi maka dapat diartikan pola interaksi
adalah bentuk dasar cara komunikasi individu dengan individu atau individu
dengan kelompok atau kelompok dengan individu dengan memberikan timbal balik
antara pihak satu dengan yang lain dengan maksud atau hal-hal tertentu guna
mencapai tujuan.
Dalam Kamus lengkap Bahasa
Indonesia, M. Ali menyatakan bahwa pola adalah gambar yang dibuat contoh /
model. Jika dihubungkan dengan pola interaksi adalah bentuk-bentuk dalam proses
terjadinya interaksi. Interaksi yang bernilai pendidikan dalam dunia pendidikan
ataupun yang disebut dengan interaksi edukatif, sebagai contoh dari pola
interaksi adalah dalam hal seorang guru menghadapi murid-muridnya yang
merupakan suatu kelompok manusia di dalam kelas. Di dalam interaksi tersebut
pada taraf pertama akan tampak bahwa guru mencoba untuk menguasai kelasnya
supaya proses interaksi berlangsung dengan seimbang, di mana terjadi saling
pengaruh-mempengaruhi antara kedua belah pihak. Sebagai contoh lain seorang
guru mengadakan diskusi diantara anak didiknya untuk memecahkan sebuah
persoalan, disinilah proses interaksi itu akan terjadi, adanya saling
memberikan pendapat yang berbeda satu sama lain.[6]
Dapat disimpulkan bahwa
pola interasksi merupakan suatu cara, model, dan bentuk-bentuk interaksi yang
saling memberikan pengaruh dan mempengaruhi dengan adanya timpal balik guna
mencapi tujuan. Guru sebagai pengajar memiliki peran penting utuk dapat mengatur
jalannya kegiatan belajar mengajar melalui pola interaksi dimana guru berperan
sebagai pemberi aksi melalui pengajaran dan juga bisa menjadi penerima aksi
melalui pertanyaan-pertayaan yang diajukan oleh siswa. Sebaliknya siswa pun
memiliki peran yang sama dengan guru bisa sebagai pemberi aksi melalui melalui
pertanyaan-pertayaan yang diajukan olehnya dan juga bisa menjadi menjadi
penerima aksi melaui belajar dan mendengarkan. Namun, kerjasama dapat sangat
membantu dalam proses kegiatan belajar mengajar yang diperlukan oleh guru dan
siswa.
[1] Setiadi,Elly M. dan Kolip Usman. Pengantar
Sosiologi: pemahaman fakta dan gejala permasalahan sosial: teori, aplikasi, dan
pemecahannya. (Jakarta : Kencana Prenada Media Grup. 2011) h. 62
[2] Ibid, h. 38
[3] Setiadi,Elly M, dkk. Ilmu sosial dan Budaya Dasar. (Jakarta
: Kencana Prenada Media Grup. 2007) h. 90-91
[4] Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa
Indonesia Bahasa. (Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama. 2008) h. 1088
[5] Ibid, hlm 542
[6] http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2261303-pengertian-pola-interaksi/ diakses
pada tanggal 18 Oktober 2013 pukul 15.18 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar